Paranoid Soal Ajaran Islam

Oleh: Indah Yuliatik

(Komunitas Pejuang Pena)

LensaMediaNews – Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia, kekayaan risalah Islam mencakup tafsir Alquran, hadist, fiqih, sirah dan sejarah peradapan kepemimpinan Islam. Jika kita membaca sejarah Islam pada abad ke-6 sampai 18 maka akan kita dapati masa keemasan dan kejayaan Islam. Kejayaan Islam tak lepas dari Jihad, menegakkan agama Allah dan hukum-hukumnya di muka bumi. Sayangnya, masa-masa kejayaan Islam yang disimpan rapi dalam sejarah peradaban dunia mulai dirisaukan.

Dikutip dari harian berita Sindo (5/12/19). Kemenag Kabupaten Kediri, melakukan evaluasi terkait munculnya materi Khilafah dalam soal ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) kelas XII Madrasah Aliyah (MA). Kemenag mengumpulkan seluruh Wakil Kepala (Waka) kurikulum dan guru mata pelajaran dari Madrasah Aliyah Negeri wilayah Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten Nganjuk. Hasilnya diketahui materi khilafah yang muncul di soal ujian dibuat oleh salah seorang guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Kediri.

Selain itu, Kementerian Agama (Kemenag) mencabut soal ujian bermuatan khilafah di ujian akhir semester ganjil mata pelajaran fikih kelas XII madrasah aliyah di Kediri Utara, Jawa Timur. Kemenag juga akan memeriksa pembuat soal khilafah itu. “Akan dilakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait dalam pembuatan soal, termasuk kemungkinan memberikan sanksi sesuai ketentuan,” demikian bunyi kalimat Kemenag. (detikcom, 4/12/2019).

Penarikan soal ujian MA bermuatan khilafah oleh Kemenag Kediri, atau penghapus pelajaran jihad dan khilafah di kurikulum pendidikan Islam wujud Islamofobia pemerintah saat ini. Sanksi dan kebijakan yang dibuat wujud dari paranoidnya rezim di sistem neo liberalisme kapitalis. Gagal membangun kesejahteraan, justru teror yang disebar di tengah-tengah masyarakat. Hal ini tentu menyakitkan umat muslim di seluruh Indonesia karena tuduhan radikalisasi dan terorisme sejati yang ditujukan pada Islam.

Khilafah merupakan murni ajaran Islam, penghapusan soal khilafah dan jihad merupakan tindakan kemungkaran terhadap hukum-hukum Allah SWT. Khilafah merupakan ajaran yang terdapat dalam Alquran dan hadits serta tsalafus shalih. Khilafah dan jihad merupakan khasanah fiqh dan sejarah umat Islam di seluruh dunia. Tidak diragukan lagi kejayaan dan masa kegemilangan Islam selama 13 abad lamanya.

Upaya apapun yang dilakukan tidak akan menghalangi tegaknya khilafah, karena khilafah merupakan proyek Allah yang sudah pasti tegak sebagaimana firman Allah dalam surat Ash Shaff ayat 8:

“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya“

Rasulullah telah menyampaikan dalam hadits bisyârah (kabar gembira).  Rasulullah Saw. bersabda:

“Kemudian akan ada lagi Khilafah yang menempuh jejak Kenabian.” (HR Ahmad)

Di samping itu, dalam Alquran Allah juga berjanji akan memberi kekhilafahan kepada kaum muslimin. Dalam Tafsir Alkasysyaf, Imam Zamaksyari menafsirkan surat An Nur ayat 55:

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”

Allah berjanji kepada mereka (kaum muslimin) untuk memenangkan Islam atas kekufuran, dan mewariskan kepada mereka bumi, dan mereka para khalifah di bumi. (Tafsir Alkasysyaf IV/ 421)

Imam Al Qaththan menafsirkan pada Surat An Nur ayat 55: Akan menjadikan mereka (kaum muslimin) para Khalifah/ kepala negara  dalam pemerintahan di bumi. (Tafsir Al Qaththan III/4)

Sedangkan Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibn Katsir menafsirkan surat An Nur ayat 55

Ini adalah janji dari Allah kepada Rasul-Nya Saw. Karena sesungguhnya Allah akan menjadikan para khalifah di bumi, maksudnya adalah memimpin dan mengurus manusia (rakyat). Dengan para khalifah ini akan mendatangkan suatu kemaslahatan. (Tafsir Ibn Katsir juz 6, hlm 77).

Umat Islam butuh aturan yang mampu memberikan perlindungan terhadap ajaran-ajaran Islam. Aturan ini akan mampu menjaga dan mewujudkan perlindungan terhadap hukum-hukum yang bersumber dari Syariat Islam. Dan perlindungan terhadap ajaran Islam ini tidak akan bisa terwujud tanpa ditegakkannya hukum-hukum Islam secara Kaffah di tengah-tengah umat.

Wallahu a’lam bishowab.

 

[ra/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis