Butuh Penjaga dan Pelindung Umat
Umat muslim sedang berduka, kembali muslim Uighur diberitakan masih mengalami penindasan yang amat kejam. Hampir seluruh bagian dunia mengecam tindakan ini, sekalipun bukan negara dengan mayoritas muslim.
Mereka berempati mengatasnamakan kemanusiaan. Namun, di mana negara yang mayoritas muslim penduduknya? Hanya diam seribu bahasa, seolah tak terjadi apa-apa. Malah menuduh bahwa muslim Uighur adalah pemberontak. Miris.
Di sini, penguasa tak bergeming. Tutup mata, tutup telinga. Nasionalisme membuat Islam terkotak-kotak, masing-masing. Sehingga ketika ada saudara seakidah yang sedang menderita di belahan dunia lain menjerit, sebagian lainnya hanya diam. Bukan hanya itu, diamnya penguasa lebih karena takut, pada para pemodal yang banyak menanamkan rupiah di negeri ini.
Akhirnya hanya bisa manut tak bisa berkutik. Hal ini disebabkan karena kapitalis sudah begitu mengakar dalam jiwa mereka yang terlalu mencintai dunia. Lupa bahwa nanti akan dimintai pertanggungjawabannya atas apa yang mereka lakukan pada saudara sesamanya.
Sungguh, umat sudah teramat sakit, perih, marah. Karena saat ini banyak muslim yang merasa terzalimi. Nyata bahwa pertolongan bagi umat muslim yang tersakiti dapat selesai ketika ada institusi yang menyelamatkan. Umat butuh pelindung, penjaga jiwa dan harta.
Wallahu’alam bishowab
Nurul Rachmadhani
Ciomas-Bogor
[ln/LM]