Jalanan, menyimpan kisah selaksa
Saksi bisu gejolak jiwa
Saksi basahnya mata
Saksi bertemunya angkara

 

Panas terik dilalui bersama
Tapi ini tak seberapa
Dibanding panas api abadi yang membara
Ya, panas api neraka

 

Neraka hidup kini semakin merebak
Titik api tak tertebak
Asap membuat sesak
Sungguh udara tak layak

 

Rezim zalim terus berkuasa
Tak peduli apa yang rakyat rasa
Justru membuat aturan sesuka hatinya
Yang penting senang para pengusaha

 

Pemikiran liar kian bermunculan
Zina boleh asal tak ketahuan
Kritik diartikan penghinaan
Korupsi dilindungi atas nama keadilan

 

Mahasiswa dan pemuda pun berdemo
Demo rasa alur domino
Mereka mengkritik penguasa yang loco
Tapi penguasa menganggap itu intermezzo

 

Duhai mahasiswa dan pemuda
Tuntutan yang engkau pinta
Adalah buatan manusia jua
Bisa direvisi kapan saja
Tapi, sesuai keinginan mereka

 

Sudahlah, mari kita kembali ke Pemilik Semesta
Tinggalkan aturan buatan manusia
Gunakan aturan Sang Pemilik Manusia
Aturan Allah Azza wa Jalla
Tak ada revisi dan pinta
Hanya keadilan semesta

 

Negeri Serambi Mekah, 28 Muharram 1441 H

Luthfi Almumtazah

(Pujangga Musafir Dunia)

 

[Fa]

Please follow and like us:

Tentang Penulis