Islamophobia Menjangkiti Negeri Mayoritas
Islamophobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada Islam dan Muslim. Bermula di Eropa pada tahun 80-an, disebabkan adanya migrasi besar-besaran warga Timur Tengah sejak berakhirnya perang dunia ll. Dilanjutkan dengan serangan WTC pada 11 September.
Seiring berjalannya waktu, ternyata virus Islamophobia ini tak hanya menjangkiti orang-orang non muslim tapi juga umat Islam. Termasuk di negeri mayoritas muslim, Indonesia. Ini lebih berbahaya lagi, sebab mereka takut akan agamanya sendiri tanpa dasar yang kuat.
Sebagaimana kasus pembubaran HTI akibat ide khilafah yang diusungnya, yang dinilai bertentangan dengan Pancasila. Meski sudah dibubarkan, tetapi pemerintah akan terus mengejar siapa pun yang masih turut menyebarkan paham khilafah. Hal ini dipertegas oleh Wiranto, tak hanya HTI, tapi juga berlaku bagi ormas lainnya.
Padahal khilafah adalah ajaran Islam. Wajib bagi setiap muslim untuk menerapkannya. Tak ada alasan untuk menolaknya. Sayangnya, rezim saat ini berada pada kondisi ketidakwarasan tingkat tinggi. Negeri dengan mayoritas muslim, tapi takut akan ajaran agamanya sendiri. Semua ini terjadi karena menjamurnya sekularisme dalam kehidupan masyarakat. Islam dianggap hanya mengatur urusan ibadah ritual semata, sedangkan dalam kehidupan Islam dibuang jauh.
Menghadapi menyebarnya virus Islamophobia, maka mendakwahkan Islam sebagai ideologi dan khilafah bagian dari ajaran Islam, harus semakin gencar lagi di tengah-tengah hadangan rezim. Dengan memahamkan masyarakat kedua hal ini, maka umat pun akan semakin terbuka dan mau menerima Islam secara menyeluruh. Harapannya tidak ada lagi umat Islam yang anti terhadap ajaran agamanya sendiri.
Wallahu a’lam
Hamsina Halik, Mamuju, Sulawesi Barat
[LS/LNr]