Direktur Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa Kemenkes, dr. Fidiansjah, Sp.KJ menjelaskan bahwa sektor kesehatan tetap siaga dan siap melayani permasalahan yang berhubungan dengan kejiwaan pasca pemilu serentak. Semua rumah sakit hingga puskesmas sudah diberi arahan dan siap diberdayakan. Menurutnya, pihak yang terindikasi stres berat maupun ringan harus mau mencari bantuan profesional untuk pemulihan.

 

Potensi caleg stres pasca pemilu sangatlah ada. Gagal meraih suara atau jabatan yang diinginkan menjadi salah satu pemicu. Sebab biaya yang dikeluarkan saat mencalonkan tidaklah sedikit. Harapan menang sangatlah tinggi, namun tak siap dengan kekalahan. Mahar politik yang tinggi dalam demokrasi tak dipungkiri. Belum lagi politik uang demi meraup suara dari pendukung.

 

Pemilu dalam Islam dianggap mubah sebagai uslub atau cara untuk memilih para pengurus umat. Namun dalam sistemnya tidak dibenarkan untuk mengeluarkan biaya banyak atau bahkan mengorbankan uang masyarakat. Para calon yang tertunjuk didasarkan pada ketaatan syariat untuk siap memikul amanah sebagai pengurus umat. Bukan dari kekayaan atau banyaknya pendukung. Sehingga para calon pun sudah siap terpilih maupun tidak, karena ini bukan kompetisi. Mereka saling mendukung terlaksananya penerapan syariat untuk kemaslahatan umat. Semua ini sudah dibuktikan dalam kegemilangan peradaban Islam, terutama masa Khulafaur Rasyidin. [RA/WuD]

 

Atik Hermawati, Bogor

Please follow and like us:

Tentang Penulis