Oleh: Izzah Aisyah Yulis*

Hembusan angin terasa panas
Menyapu halus hamparan beton bumi kelabu

Dimana lagi kutemu nabatah?
Bagaimana aku bisa betah?
Menahan besarnya galabah
Menyaksikan bumi nan tampak payah

Paru bumi terpagas-pagas
Dirgantara kian memanas
Luka bumi bukan lagi bundas
Ya, naas

Deras hujan di mata kita
Tak akan mengisi kosongnya telaga
Jangan tangisi segalanya
Coba ubah keadaannya

Genggam erat tangan sesama
Tancap lagi paru dunia
Bumi milik Allah
Tak patut kita ceroboh

*Siswi kelas IX SMPIT Insantama Bogor

[Fa]

Please follow and like us:

Tentang Penulis